Friend Or Enemy: 9 Faktor Pemicu Kelenjar Keringat
Berkeringat merupakan tanda bahwa tubuh kita masih berfungsi dengan baik. Namun, banyak orang tidak mau berkeringat karena takut akan menimbulkan bau badan. Sebenarnya, apa saja komposisi keringat dan apa yang membuatnya menimbulkan bau badan? Simak penjelasan di bawah ini.
Komposisi Keringat
Menurut sebuah artikel, komposisi terbanyak penyusun keringat adalah air. Dan komposisi lainnya ditentukan oleh kelenjar yang menghasilkannya.
Kelenjar Keringat
Terdapat banyak jenis kelenjar pada tubuh manusia, namun 2 kelenjar utama penghasil keringat adalah:
Kelenjar Ekrin
Kelenjar keringat yang memproduksi sebagian besar keringat, terutama keringat yang cair. Keringat yang dihasilkan kelenjar ini terdiri dari garam, protein, urea, dan amonia yang bercampur. Kelenjar ini terutama terletak di telapak tangan, telapak kaki, dahi, ketiak, dan seluruh permukaan tubuh.
Kelenjar Apokrin
Kelenjar keringat ini berukuran lebih besar, dan terletak terutama di ketiak, selangkangan, dan area payudara. Kelenjar inilah yang menghasilkan keringat dengan bau dan menimbulkan bau badan, dan terutama terjadi setelah pubertas. Karena terletak dekat folikel rambut, Maka keringat yang dihasilkan mudah menjadi bau. Kelenjar ini bekerja juga ketika stres, yang menjelaskan mengapa keringat yang timbul saat stres lebih bau. Ketika keringat bercampur dengan bakteri (terutama terjadi di ketiak), maka bakteri tersebut akan menguraikan keringat menjadi asam lemak yang berbau.
Faktor Penyebab Kelenjar Ekrin dan Apokrin Bekerja
Selain untuk menurunkan suhu tubuh, ada banyak alasan mengapa tubuh kita berkeringat. Sistem saraf turut mengontrol keringat yang berkaitan denan olahraga dan suhu tubuh, dan akan memicu kelenjar Ekrin untuk berkeringat.
Keringat emosional, yang dihasilkan oleh kelenjar Apokrin, sedikit berbeda. Keringat ini tidak berfungsi untuk menjaga suhu tubuh, namun untuk menghadapi tantangan dan stres.
Makanan Pedas Memicu Kelenjar Keringat
Makanan pedas mengandung capcaisin, yang akan membuat otak berfikir bahwa suhu tubuh meningkat. Akiabtnya, kelenjar keringat akan menghasilkan keringat. Alergi makanan dan intoleransi juga dapat menyebabkan produksi keringat saat makan. Beberapa orang juga mengalami “meat sweat”, ketika memakan daging. Tubuh membutuhkan banyak energi untuk metabolisme daging, sehingga ketika orang tertentu banyak makan daging, tubuhnya akan menghabiskan banyak energi dan suhu tubuh akan naik.
Minuman Keras
Alkohol akan membuat tubuh berpikir bahwa kita sedang berolahraga. Hal ini terjadi karena alkohol akan meningkatkan denyut jantung dan melebarkan pembuluh darah, seperti yang terjadi saat berolah raga. Sehingga, tubuh akan berkeringat untuk menurunkan suhu tubuh.
Makanan tertentu
Makanan seperti bawang putih, bawang merah, atau kubis dapat membuat bau badan lebih tidak sedap. Hal ini terjadi akibat kandungan sulfur pada bawang – bawangan akan bereaksi dengan bakteri di permukaan tubuh. Sayuran cruciferous seperti kubis, brokoli dan brussel sprout juga mengandung sulfur yang dapat menimbulkan bau ketika disekresikan via keringat.
Pria dan Wanita Berkeringat Sama Banyaknya
Menurut penelitian terbaru, gender tidak berhubungan dengan banyaknya keringat yang dihasilkan. Banyak tidaknya berkeringat lebih berhubungan dengan ukuran tubuh, dimana pria biasanya memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dari wanita, sehingga terlihat lebih banyak berkeringat.
Usia Semakin Meningkatkan Bau Badan
Ternyata, bau badan akan lebih tidak sedap ketika usia menginjak 40 tahun atau lebih.
Antiperspiran vs Deodoran
Jangan tertukar, antiperspiran mencegah tubuh anda menghasilkan keringat, sementara deodoran hanya menyamarkan bau badan anda.
Noda pada Ketiak Baju
Noda kekuningan yang biasanya terdapat pada bagian ketiak naju sebenarnya adalah hasild air reaksi kimia antara antiperspiran anda dengan keringat. Alumunium yang terdapat pada antiperspiran becampur dengan garam pada keringat dan menghasilkan noda kekuningan pada baju.
Genetik Langka Tanpa Bau Badan
Gen ini dikenal dengan nama ABCC11. Gen ini banyak terdapat di Asia Timur, Korea Selatan contohnya. Sehingga, penduduk Korea Selatan jarang menggunakan deodoran maupun antiperspiran karena tidak merasa memiliki bau badan.
Genetik Menentukan Jumlah Keringat
Beberapa orang dengan kondisi hiperhidrosis, menghasilkan keringat dalam jumlah berlebihan, terutama pada telapak tangan maupun telapak kaki. Sementara itu, orang dengan hipohidrosis menghasilkan keringat yang terlalu sedikit. Keringat yang terlalu sedikit juga dapat terjadi akibat masalah pada saraf atau dehidrasi.
Kondisi lain yang berkaitan dengan genetik adalah trimetilaminuria. Kondisi ini menyebabkan seseorang menghasilkan keringat yag berbau seperti ikan atau telur busuk.
Kesimpulan
Keringat merupakan tanda bahwa tubuh kita berfungsi dengan baik. Apabila anda memiliki masalah dengan bau badan, hindari makanan yang bisa memperburuk bau badan, serta gunakan antiperspiran atau deodoran yang cocok dengan kondisi kulit anda.
Responses